JakOnline - 22 Juni, Kota Jakarta akan merayakan
hari kelahirannya. Sudah tidak muda lagi, namun begitu banyak kisah dan
cerita telah terjadi. Banjir dan macet menjadi bahan perbincangan utama
tentang kota yang cikal bakal dicetuskan oleh Fatahillah ini.
Dalam perjalanan hingga saat ini, bangunan-bangunan mewah mampu
menggusur warga pribuminya berpindah dari tanah kelahirannya. Statusnya
sebagai Ibukota negara dan Monas sebagai landmarknya ini menjadi kota
paling “seksi” di seantero negeri. Semua kejadian yang terjadi akan
diperbincangkan dan diberitakan oleh semua lapisan masyarakat.
Jakarta seperti miniatur negeri ini. Banyak orang dari luar kota
datang kesini untuk mengadu nasib. Ada yang berhasil dan tak jarang,
banyak pula yang gagal. Namun tak membuat orang-orang yang memiliki
tekad kuat gentar melihat kenyataan seperti itu.
Diulang tahun Jakarta, ada begitu banyak harapan besar dari
penduduknya agar lebih baik dari sebelumnya. Ini akan terjadi, jika
semua lapisan masyarakatnya mau bekerja sama untuk membangun kota
kebanggaannya, bukan hanya mengandalkan peran pemerintah semata.
Di lain sisi, Jakmania supporter Persija Jakarta mengharapkan Jakarta
menjadi lebih Persija dari tahun sebelumnya. Lini masa di sosial media
telah ramai dibicarakan oleh para pecinta tim Macan Kemayoran. Tentunya,
harapan tersebut merupakan sebuah tugas berat bagi mereka yang mengaku
mencintai Persija dan juga Jakarta.
Cita-cita tentang Jakarta harus lebih Persija akan terwujud dan
tercapai dari sikap dan perilaku para pencintanya baik di dalam stadion
maupun di luar stadion, baik saat sedang ada atau tidak ada
pertandingan. Persija adalah nama baik itu sendiri yang sedang kita
perjuangkan sebagai pendukungnya. Persija akan lebih dicintai dan
dirasakan kehadirannya oleh seluruh penduduk Ibukota jika sikap dan
perilaku mencerminkan hal positif. Citra klub kebanggaan kita tersebut
akan terlihat dari semua hal yang kita lakukan, karena Jakmania adalah
“agen” dari Macan Kemayoran itu sendiri.
Perlu banyak edukasi dari Jakmania untuk menciptakan para pendukung
tim yang saat ini dilatih Benny Dollo dan memiliki satu tujuan yang
sama, menjaga nama baik Persija. Beruntung Jakmania begitu banyak
memiliki Korwil dan juga komunitas pecinta Macan Kemayoran yang bisa
mengendalikan dan mengarahkan anggotanya yang mencapai puluh ribuan ini.
Korwil dan komunitas ini tentunya memiliki andil penting dalam menjaga
nama baik Persija, mereka memiliki caranya sendiri dalam memberikan yang
terbaik untuk mendukung Fabiano Beltrame dkk.
Tercermin paling nyata saat ini tentunya di dalam stadion. Sudah
dapat kita saksikan semua kalangan ada untuk mendukung Persija. Dari
yang single maupun yang sudah berpasangan. Dari anak-anak maupun yang
sudah dewasa. Dari yang sama teman atau pasangan, maupun yang sudah
berkeluarga, ada di atas tribun kebanggaan. Selain itu, hal yang paling
penting sudah berkurang nyanyian rasis. Kenapa ini penting, karena tidak
dapat dibayangkan jika anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan
dijajakkan dengan sebuah hal yang negatif sedari dini. Tentu pola pikir
mereka akan berdampak buruk.
Lantas apakah itu semua sudah mencukupi untuk kampanye kita bersama
sebagai Persija lovers agar Jakarta harus lebih Persija? Setidaknya hal
tersebut sudah memberikan hal positif dan menunjukkan kepada media massa
bahwa kita tak seburuk yang mereka bayangkan.
Hal yang paling utama ialah sikap kita sebagai pendukungnya Persija
dalam setiap aktifitas dan jika mengenakan atribut Persija harus lebih
memberikan rasa nyaman dan aman kepada setiap orang. Kerena tujuan yang
ingin kita capai dari Jakarta harus lebih Persija semua lapisan
masyarakat yang ada di Jakarta secara sukarela bukan hanya mengenal dan
mendukung karena prestasi. Namun karena kita sebagai pendukungnya
memberikan gambaran yang positif tentang Persija dan kita sendiri
sebagai supporternya.
Semoga #JakartaHarusLebihPersija bukan sekedar kicauan semata di
dunia maya, melainkan butuh konsistenti dari The Jakmania sebagai
pendukungnya agar senantiasa menjaga nama baik Persija itu sendiri.
Penulis : Ahmad Fauzi
Editor : Zani
Foto : ist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar