JakOnline - Ada sebuah istilah dalam bahasa Inggris
yang sudah sangat dikenal oleh khalayak ramai, yaitu “Bad News Is Good
News”. entah kenapa konsumsi publik di Indonesia kini lebih meminati
hal-hal yang berbau negatif di sekitarnya, sedangkan berbagai hal-hal
positif sudah dianggap biasa saja bahkan seringkali dihujat dengan
alasan Pencitraan. Saya tidak ingin bilang atau bahkan jangan sampai deh
minat publik akan hal negatif yang begitu besar. Tentu saja berita
negatif yang sangat laku dijual adalah berita dari kalangan yang
ternama, biasanya dari kalangan Artis, Pejabat atau suatu kelompok
organisasi besar tertentu. Dan The Jakmania termasuk di dalamnya.
Yaa.. The Jakmania yang kini berusia 16 tahun memang masih dalam
tahap proses pendewasaan diri. Jangan malu kalau kita diberitakan
negatif, toh masih banyak hal-hal positif dari The Jakmania yang tidak
terekspose oleh media. Mungkin mereka enggak doyan akan hal-hal positif
yang telah The jak lakukan atau mereka terlalu sibuk mencari dan
menunggu hal-hal negatif dari The Jakmania. Its no Problem. Saya tidak
munafik, saya katakan bahwa saya membuat tulisan ini untuk meng-counter
atau setidaknya menyeimbangkan berita negatif yang ditujukan pada The
Jakmania oleh sebuah Televisi swasta. Bahkan seorang Bambang Pamungkas
pun pernah membuat tulisan di website akan kegundahannya dari berbagai
berita miring tentang dirinya dan Persija beberapa tahun silam.
Untuk meng-counter berita negatif tersebut, saya akan menjabarkan
beberapa sisi positif yang sudah dilakukan oleh berbagai komunitas The
Jakmania. Saya sudah membaca catatan dari Bung Ferry, salah satu fungsi
The Jakmania yang sangat bermanfaat adalah mengurangi tawuran antar
pelajar dan antar kampung di jakarta. Medio 90an akhir adalah lagi
ngetrend nya tawuran antar SMA atau STM atau antar kampung di Jakarta.
Dengan adanya The Jakmania kala itu warga Jakarta memiliki persamaan hal
yang harus diperjuangkan, yaitu mendukung Klub dengan lambang monas di
dada. Maka dari itu awal abad milenium presentase tawuran di Jakarta
menurun drastis.
The Jakmania juga salah satu dari sedikit kelompok yang masih peduli
akan Ibukota Indonesia ini. Banyak sekali komunitas atau kelompok di
Jakarta yang acuh tak acuh akan tempat dimana mereka bernaung. Dengan
adanya The Jakmania, banyak warga Jakarta yang akhirnya sadar pentingnya
mencintai dan menjaga kota Jakarta ini dengan segala kekurangan dan
kelebihannya. Bukan hanya mencibir bahkan menjelek-jelekan kota tempat
dimana kaki mereka berpijak.
The Jakmania juga seringkali mengadakan aksi sosial. Banyak aksi
sosial yang dimana anggota The Jakmania langsung turun ke jalan untuk
sekedar mencari dana untuk kemanusiaan atau bencana alam. Walaupun
tujuan utama keberadaan The Jakmania adalah menjadi pemain ke 12 bagi
klub kebanggaan warga jakarta, tapi seringkali The Jakmania juga
memberikan dukungan semangat bagi para pahlawan bangsa Indonesia dengan
mendukung Timnas berlaga. Dan sebenarnya masih banyak lagi hal-hal
positif lainnya yang dapat diambil dari adanya kelompok suporter dengan
warna kebesaran Oren ini.
Dari banyaknya hal positif di paragraf sebelumnya, saya hanya
melakukan pembelaan, apakah adil ribuan The Jakmania yang baik-baik di
dalam stadion mendukung Persija, atau ratusan The Jakmania yang turun ke
jalan melakukan aksi kemanusiaan dibandingkan dengan SEGELINTIR oknum
The Jakmania yang diliput karena hal negatifnya? Ada pepatah “panas
setahun di hapus hujan sehari”. Stigma negatif tetap melekat karena
pemberitaan yang negatif yang ditampilkan bahkan di media sekelas TV
swasta yang masih cari duit di Jakarta. Memang ada beberapa media yang
berimbang yang juga memberitakan fakta hal-hal positif dan negatif dari
the Jakmania. Tanpa bermaksud melemparkan kesalahan kita, kalau mau
jujur-jujuran sih, apakah suporter di kota-kota lainnya entah di dalam
atau di luar negri tidak seperti The jakmania juga? Bedanya mereka tak
terekspose atau lebih tepatnya tidak mau diekspose hal-hal negatifnya
karena medianya yaa orang-orang mereka juga. Beda dengan di jakarta.
Mengawali paragraf ini, tiba-tiba playlist di laptop saya memainkan
lagu Sherina – Lihatlah Lebih Dekat. Saya jadi terinspirasi memberi
judul tulisan ini dengan judul demikian. Lihatlah lebih dekat The
jakmania baik – buruknya. Jangan hanya melihat atau mendengar dari media
yang selalu memberitakan negatifnya saja. Lihatlah lebih dekat kami
yang selalu mencoba memberikan hal yang terbaik bukan hanya untuk
Persija, tapi juga kota Jakarta dan Indonesia. Lihatlah lebih dekat
berbagai aksi solidaritas atau kemanusiaan dari kelompok dengan warna
kebesaran oren ini. Lihat segalanya, lebih dekat, dan kau bisa menilai
lebih bijaksana. Akhir kalimat, meminjam kutipan Bio twitter salah satu
admin JakOnline “Lihatlah lebih dekat, setelah itu silakan menilai”
“Kita bukanlah Suporter terbaik, tapi kita terus mencoba menjadi lebih baik”
Penulis : Panji Eka Sapta
Sumber: http://jakonline.asia/lihatlah-lebih-dekat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar