PERSIJA

PERSIJA

Kamis, 05 Februari 2015

Fathul Tak Bisa Nonton Bola Lagi

Jumat, 08/02/2008 00:07 WIB

Fathul Tak Bisa Nonton Bola Lagi

Rossi Finza Noor - detiksport
Jakarta - Kerusuhan suporter sepakbola di Indonesia sampai mengakibatkan korban jiwa. Kekerasan yang entah untuk memperebutkan apa itu telah merenggut nyawa Fathul Mulyadin.
Ketika ditemui detiksport di rumahnya, kawasan Ciganjur, Jakarta, seusai acara pemakaman, Kamis (7/2/2008), ibu Fathul, Hj. Fatmah, terlihat lelah dan matanya memerah. Namun nada bicaranya tetap tegar meskipun baru kehilangan salah seorang darah dagingnya.
Dikatakan olehnya, putranya yang berusia 27 tahun itu memang seorang penggemar sepakbola sehingga selalu menyempatkan diri untuk menonton pertandingan setelah pulang dari kantor. Tetapi kemarin Fathul memilih pulang dulu ke rumahnya untuk mengganti pakaian kantor.
"Waktu itu habis Ashar, dia pamit sama saya buat nonton bola. Biasanya dia langung nonton begitu pulang dari kantor, tapi kali ini dia pulang dulu untuk ganti pakaian," tuturnya.
"Saya tidak punya firasat apa-apa. Lagipula dia memang suka sekali sama sepakbola. Jadi buat apa saya larang-larang pergi untuk nonton pertandingan," imbuhnya.
Kepulangan anaknya itu ke rumah rupanya menjadi yang terakhir kalinya. Fathul yang bekerja di dinas walikota Jakarta Selatan itu kemudian berangkat ke Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, dan tidak pernah kembali lagi selamanya. Tidak bisa pula menonton bola lagi selamanya.
Bermaksud mendukung Persija saat menghadapi Sriwijaya FC di babak semifinal Liga Indonesia 2007, Rabu (6/2/2008) malam, lulusan S1 Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) itu malah dijemput maut bahkan sebelum pertandingan tersebut dimulai.
Ia dianiaya sekelompok orang yang menurut saksi mata mengenakan atribut Persipura Jayapura. Ia ditemukan tewas di depan pintu XI stadion dengan luka-luka yang cukup mengenaskan, dengan tubuh bersimbah darah.
"Saya tahu kabar dari radio, ada yang menyebutkan ciri-ciri seperti dia. Lagipula dia memang belum pulang sampai jam dua malam. Saya langsung pergi ke RSCM bersama abang-abang dan saudara-saudaranya," cerita Hj. Fatmah.
"Fathul itu orang yang baik, dia berdaya guna bagi masyarakat. Tadi saja ada sekitar 100 orang yang datang untuk menyolatinya, juga mengantar ke kuburan. Dari pagi sudah ramai yang datang, sementara saya baru datang karena sejak jam dua di rumah sakit."
Meski kehilangan, Hj.Fatmah mengaku dirinya dan keluarga ikhlas menerima kepergian Fathul. "Saya sedih tapi saya ikhlas. Semoga Allah mengampuni anak saya dan dilapangkan kuburnya. Pihak keluarga juga ikhlas. Kejadian ini memang harus diusut tapi itu terserah aparat keamanan karena itu memang sudah tugas mereka. Kami sendiri sudah ikhlas."
Dia pun mengharapkan kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali karena dia tidak mau nasib yang menimpa anaknya dialami oleh orang lain.
"Semoga tidak ada Fathul lainnya. Saya berharap yang berwenang bisa menjaga kejadian seperti ini tidak akan terulang kembali," pungkasnya.

Via / Info: http://m.detik.com/.../76/fathul-tak-bisa-nonton-bola-lagi

Tgl 6 Februari 2008 " Hari Kelabu "



Senin, 06 Februari 2012

Tgl 6 Februari 2008 " Hari Kelabu "

Ya...gw menyebutnya hari itu adalah hari kelabu bagi gw dan mayoritas bagi pendukung Persija. dimana pada hari tersebut adalah hari semifinal Liga Indonesia 2007. memang Liga yang aneh dan liga yang terpanjang di dunia. untuk menyaksikan 1 musim kompetisi harus dijalani selama 1 tahun full. mulai dari tgl 10 Februari 2007 - 10 februari 2008. itulah bobroknya sistem kompetisi Liga Indonesia yang di urus oleh induk organisasi yg bernama PSSI.
Lagi..lagi Persija gagal mencapai final, karena harus kembali di hempaskan oleh lawannya, dalam hal ini adalah Sriwijaya FC dengan skor 1-0. sama dengan hasil yang diperoleh pada COPA, dimana Persija harus dihempaskan oleh Persipura dengan skor 3-2. dan itu terjadi di GBK dimana sebenarnya Persija banyak diuntungkan, dikarenakan bermain di hadapan publik nya sendiri. Namun beban Mental dan Tekanan " HARUS MENANG" yang dialami skuad Persija sepertinya menjadi bumerang bagi skuad Persija itu sendiri. Persija bermain sangat tidak lepas, kehilangan daya kreatifnya, terburu-buru, dan yang lainnya.

Hari yang kelabu itu tidak hanya sebatas itu saja, KEMBALI..persepakbolaan Indonesia merenggut nyawa salah seorang supporter Persija yang bernama Fathul M (27th). Alm Fathul yang berencana ingin menyaksikan tim idolanya..yaitu Persija harus mengakhiri nyawanya di area GBK dikarenakan pengeroyokan yang di lakukan oleh oknum-oknum supporter Persipura (Persipura Mania atau The Commend's). Why..kenapa...? mungkin itulah pertanyaan yang ada di benak kita. padahal semifinal yang berlangsung kemarin itu tidak mempertemukan  Persipura vs Persija, melainkan Persipura vs PSMS Medan dan Persija vs Sriwijaya  FC. kenapa yang bentrok malah supporter Persipura vs Persija..? Pasti ada sebab akibat nya..jika kita harus berpikir yang arif.

Kebetulan, gw melihat langsung pertandingan Persipura vs PSMS medan, dan saat itu gw melihat ...mayoritas pendukung Persija (The Jak) mendukung PSMS Medan bersama Kampak & Smeck. mungkin karena history tentang Persipura, bahwa langkah Persija sering gagal jika bertemu dengan Persipura (jadi inget Final Liga Indonesia 2005 dan Semi Final Copa Indonesia 2007...Persija selalu kalah dari Persipura...dan sempat terjadi kerusuhan diantara kedua supporter nya). nah itulah yang membuat gw maklum, bahwa mayoritas pendukung Persija lebih mendukung PSMS Medan, namun yang sangat gw sayangkan adalah dukungan kepada PSMS Medan tidak hanya sebatas itu saja, tetapi terlihat di tribun atas dari pendukung Persipura, supporter yg berwarna oren mulai melempari benda2 kearah supporter Persipura ( saya tidak perduli..itu the jak resmi, ato the jak liar, ato sebatas simpatisan Persija saja ) tapi bagi saya saat itu...adalah suatu perbuatan yang memalukan dan tidak menghargai supporter tamu (dalam hal ini adalah persipura mania/the commend's).
Dan akhirnya Pendukung Persipura tersebut terlihat sangat marah sekali, sadar kalo di stadion jumlah mereka kalah banyak ... akhirnya mereka segera lari keluar. Mereka sudah kalah dalam pertandingan, mengakibatkan hati mereka menjadi sedih...ditambah lagi ada beberapa Supporter Persija yang ikut menambah runyam persoalan dengan cara melempar-lempar benda (botol minuman) kearah supporter Persipura, makin meledaklah emosi mereka..dan itu saya sangat maklum.
Namun, ternyata terjadi hal yang diluar dugaan gw. Supporter Persipura itu mengamuk di luar stadion GBK dan mencari-cari orang2 yang menggunakan atribut Persija/Oren'. dan naas bagi sdr. fathul M yang tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya menjadi sasaran amukan kemarahan dari supporter Persipura tersebut. jelas dalam hal ini...kondisi supporter persipura jumlah nya jauh lebih banyak dari The Jak/Supporter Persija karena mayoritas pendukung Persija tsb sudah masuk kedalam stadion GBK. dan meninggal lah sdr. Fathul M dalam tragedi pengeroyokan tersebut.
Dalam hal ini saya akan bersikap obyektif...saya akan menyalahkan beberapa pihak, diantaranya :

1. Panpel Pertandingan : kenapa anda membiarkan ribuan anggota The Jak/Supporter Persija berada di atas tribun Persipura Mania ? Kenapa anda membiarkan pedagang minuman bebas berkeliaran ?

2. Pihak Kepolisian / Aparat Keamanan : Saya melihat sendiri di tayang televisi bagaimana anda, tidak bisa berbuat maksimal ? Saat pendukung Persipura mulai melakukan tindakan brutal terhadap beberapa anak-anak The Jak ataupun orang2 yang menggunakan atribut Oren..kalian hanya diam saja,  tapi anda sangat sigap sekali menembakkan gas air mata ke arah supporter Persija , jika mereka melakukan tindakan anarkis. Diskriminasi sekali..kalian!

3. Supporter Persipura : Seharusnya kalian bisa menahan diri, apalagi kalian berada di kandang orang. teror, lemparan botol serta cacian seharusnya anda sudah bisa mengantisipasinya, karena anda ada di dalam lingkungan Sepakbola Indonesia (yg masih mengandalkan OTOT ketimbang OTAK). kalian membalas perlakuan The Jak/Supporter Persija dengan cara yang anarkis pula, dengan cara yang brutal pula, itu menandakan..ANDA sama bodohnya dengan prilaku anak-anak The Jak/Supporter Persija yang brutal. Biasakan sowan dulu kepada suporter tuan rumah, biasakan koordinasi, sehingga anda akan mendapat kawalan dari kami sebagai tuan rumah. Anda dapat melihat suporter PSMS & Sriwijaya yang telah kami jamu meskipun tidak sepenuhnya sempurna.

4. The Jak resmi / The Jak Liar / Supporter Persija : saya tidak perduli..yang melakukan lemparan ke arah supporter persipura, mau itu the jak resmi/the jak liar ato hanya simpatisan saja...bagi saya....SAMA AJA', ngga usah cari pembenaran...!!! akibat kelakukan kalian yang memancing emosi supporter Persipura, salah satu rekan kita (Fathul M) yg memang benar2 ingin nonton bola ..TIDAK SEPERTI KALIAN..!! harus kehilangan nyawanya..akibat kebodohan..dan kearoganan kalian...!!! dimana kalian saat rekan kita di keroyok di luar stadion....!!!!!! kalian yang bikin ulah di dalem stadion, tapi rekan kita yg diluar stadion yang malah kena musibahnya...!!!

5. Pengurus The Jak Mania : semestinya anda proaktif dengan menempatkan koordinator lapangan di tribun atas yang dibawahnya terdapat suporter lawan. Sebagai pengurus..lebih harus bisa berinstrospeksi diri...jangan hanya menyalahkan atau menuntut kepada pihak lain saja. satu hal menjadi catatan saya : The Jak dulu sedikit tapi memiliki Kualitas dan Kesadaran Etika menjadi SUPPORTER cukup tinggi. beda dengan sekarang...Kuantitas banyak..Kualitas...MiniM.

6. PSSI : nah buat PSSI yang Djancook....anda liat sendiri kan dengan sistem kompetisi yang anda buat...pagelaran 8 besar, semi final dan final...hanya akan mendatangkan emosi yang tinggi dari seluruh insan pecinta sepakbola. berbeda jika Liga di buat dengan cara 1 wilayah. Tingkat intensitas kerusuhan pasti akan sedikit berkurang.

Dan..yang terpenting..kini saat nya berpikir untuk kedepan..jangan hanya Dendam yang di gede-2in, DENDAM hanya akan menimbulkan masalah baru....!!

Gw ikhlas...jika harus kehilangan HP gw saat itu..( HP yg bener2 gw sayangin )...dimana2 copet selalu beraksi...kita jgn hanya menyalahkan si pencopet, tapi kita juga harus sadar diri...masih teledor kah kita ? ya..gw akuin gw teledor...

Tapi gw ngga ikhlas...jika kepergian Alm.Fathul M..harus menimbulkan fathul..fathul yang lain..dikarenakan DENDAM PERMUSUHAN...!!!!

So berpikir jernih dalam bertindak..., jika ingin di hargai..kita pun harus bisa menghargai orang lain.

Salam...

Dari Sebatas Supporter Persija Biasa

sumber : jakmania.org
Info: http://argaprawiro.blogspot.com/2012/02/tgl-6-februari-2008-hari-kelabu.html

RIP ALAMARHUM FATHUL MULYADIN 6 FEBRUARI 2008 - LIRIK Lagu 6 Februari



In Memoriam 6 Februari 2008 RIP Almarhum Fathul Mulyadin :).

Semoga Almarhum tenang di alam sana (semoga masuk surga) dll yang baik", Aamiin o:).

Mungkin kita tak pernah berjumpa di saat, kau ada woyo ooo
Mungkin kita tak pernah menyapa di saat, kau ada woyee ooo

6 februari  kau telah pergi untuk selama-lamanya ooo
6 februari  kau telah buktikan kau orens yg sejati
Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu. Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu.

Woyooo woye

The jak mania bangga kepada mu atas semua pengorbanan mu woye ooo
Tragedian kepada mu cerminan kami untuk tetap mendukung PERSIJA KU  SAMPAI MATI.

6 februari  kau telah pergi untuk selama-lamanya ooo
6 februari  kau telah buktikan kau orens yg sejati

Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu. Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu.
Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu. Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu.
Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu. Slamat jalan slamat jalan do’a kami untuk mu the jak mania tak kan lupa kan slalu mengenang mu.

Woyoo wooyeee oye
Lirik lagu 6 Feburari (yg nyanyi mental baja) – Ane dapat lagunya begitu :)

Surat dari Persipura Mania!!!

(Diambil dari DetikForum)


Originally Posted by anakgrafiz View Post
Salam Olahraga, Suadara2 tercinta....


Pertama2, Kami mohon maaf juga turut berduka sedalam2nya terhadap aksi brutal yang menjurus anarkisme berlebihan dari teman2 kami pendukung persipura, yang mengakibatkan tewasnya suporter PERSIJA. Untuk itu kami merasa perlu menjelaskan secara rinci kronologis dan sejarah awal terjadinya tragedi berdarah yang sama2 kita tidak inginkan. Agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi teman2 pecinta sepakbola juga bagi kelompok supporter manapun.


Pada hari rabu, 6 januari 2008. Kami the comments dari daerah kepu, atrium senen dan juga kelapa gading memasuki kompleks GBK tepat pukul 15.30 w.i.b.
Lantas secara berbondong2 memasuki stadion DENGAN PEMERIKSAAN dan juga PENGGELEDAHAN YANG SANGAT KETAT DARI PETUGAS KEAMANAN, bahkan korek api pun tidak diperkenankan untuk dibawa masuk.

Sesampainya di dalam stadion, kami menonton pertandingan dengan tertib, TANPA PERNAH MENGGANGU KETENANGAN SUPPORTER LAIN, BAHKAN MENYORAKI MEREKA PUN KAMI TIDAK MELAKUKANNYA. Kami semua terfokus pada tim kesayangan kami, PERSIPURA. Teriakan yang datang dari tribun kami semuanya tertuju pada TIM dan PELATIH KAMI, RAJA ISA yang tidak juga menurunkan boas salossa hingga menit terakhir perpanjangan waktu.

Menjelang berakhirnya BABAK II, Kami mendapat perlakuan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh supporter PERSIJA, dalam hal ini THE JAK! yang melemparkan botol2 minuman, tas plastik berisi air kencing ke arah kami. Awalnya kami tidak membalas tindakan tersebut, tapi kemudian mereka kembali mengulangi hal yang sama yaitu melempari kami. Kami sempat membalas mereka dengan teriakan agar mereka menghentikan aktifitas mereka, karena kami masih berada di tribun bawah. Memasuki adu penalti selesai, mereka malah terus menerus melakukan aksi pelemparan kepada pendukung kami di tribun bawah. Hal ini sangat memancing emosi kami, sebagai manusia kami merasa tidak di hargai di sini. Padahal kami SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MEMANCING AMARAH SUPPORTER LAIN. Kami pun tidak mengerti ALASAN APA hingga THE JAK yang pada saat itu belum bermain seperti sengaja MENGUSIK kami dan ini bukan yang pertama kali. Bahkan yang sangat kami sesali adalah aksi petugas keamanan yang menempatkan mereka di atas kami juga lambannya tindakan walaupun kami sempat meneriaki petugas untuk menertibkan THE JAK yang berada diatas kami. Keadaan diperparah ketika kami memutuskan untuk berlari keluar, petugas menghadang kami kemudian THE JAK terus melempari kami dari atas. Inilah yang semakin membakar emosi kami, kami pun bertindak anarkis terutama kepada THE JAK, yang kami anggap telah memulai bara permusuhan. Kami pun di tembaki gas air mata dan peluru hampa.

Secara logika, kalau saja kami kecewa dengan kekalahan tersebut dan seandainya kami adalah perusuh, yang seharusnya kami serang adalah supporter PSMS MEDAN, tapi nyatanya kami menerima kekalahan tersebut hanya saja KAMI TIDAK TERIMA PERLAKUAN YANG TIDAK MANUSIAWI DARI THE JAK!

Apa sih maunya THE JAK?

itu yang kemudian menjadi pertanyaan kami semua. Selama pertandingan Sepak Bola di senayan, Kami supporter PERSIPURA tidak pernah MARAH karena KALAH atau MENGINTIMIDASI SUPPORTER LAIN! Buktinya pada FINAL COPA DJI SAMSOE, walaupun KALAH adu penalti dari SRIWIJAYA FC, toh kita semua pulang dalam keadaan baik2. Kami melihat ini sebagai KEJAHATAN TERORGANISIR dari KUBU THE JAK yang setiap kali ketemu PERSIPURA tidak pernah menang dan selalu berakhir ricuh. Pada FINAL LIGINA 2005, ketika PERSIJA kalah dari PERSIPURA, THE JAK pula yang memancing KERUSUHAN, mereka tidak memandang kami sebagai tamu apalagi manusia. Itulah yang perlu kami tunjukkan pada mereka, agar tidak merasa menjadi RAJA di kampung halaman sendiri lantas berhak SEMENA2 terhadap yang lain. Karena kami masyarakat PAPUA pantang untuk menyerah, apapun kami lawan biarpun kami sedikit dalam hitungan jumlah!!! Peristiwa berikutnya kembali terjadi pada SEMIFINAL COPA DJI SAMSOE, lagi2 PERSIJA KALAH dan THE JAK kembali membuat rusuh, toh kami tetap tenang. kalau kami terpaksa membalas itu semua di karenakan kami berupaya dan BERHAK untuk membela diri! SIAPA SIH YANG MAU MATI KONYOL DISERANG lantas DIAM? dan terakhir peristiwa SEMIFINAL kemarin yang justru sekali lagi membuat kami HERAN, padahal lawan PERSIPURA pada saat itu bukanlah PERSIJA, tapi kok bisa THE JAK menyerang kami? Kami sudah membantu mereka untuk lolos ke senayan, dengan menampilkan permainan biasa2 saja pada partai terakhir 8 besar tapi yang kami dapatkan malah lemparan. Satu nyawa menghilang, bagi kami dalam konteks sebagai upaya pembelajaran ADALAH hal yang wajar dan LUMRAH. AGAR THE JAK TIDAK LAGI SEMENA2 TERHADAP SUPPORTER TIM LAIN YANG DATANG BERKUNJUNG KE JAKARTA dan AGAR MEREKA TIDAK ASAL RUSUH KALAU TIM MEREKA KALAH!!! SEKALI LAGI KEMATIAN ADALAH HARGA YANG PANTAS AGAR MEREKA SADAR AKAN ULAH MEREKA SENDIRI SELAMA INI!! Toh, kami menyadari, kami pun melakukan aksi anarkis yang berlebihan akibat tersulut emosi, TIDAK SEHARUSNYA KAMI MERUSAKI KENDARAAN2 ATAUPUN GEDUNG2 PERKANTORAN. Untuk itu sekali lagi KAMI MEMOHON MAAF atas TINDAKAN ANARKIS KAMI kepada KORBAN PELEMPARAN maupun KORBAN PENGRUSAKAN, adapun kami sama sekali tidak berniat untuk itu. Kami pun berharap THE JAK bisa lebih santun terhadap setiap tamu2nya. Karena pada dasarnya, siapapun yang terpancing akan susah dikendalikan. Sekaligus Kami selalu dan senantiasa BERJANJI untuk tidak pernah MEMANCING AMARAH supporter lainnya, seperti yang sudah2. Silahkan di tanyakan Kepada PENDUKUNG SRIWIJAYA maupun PSMS MEDAN yang terakhir kali bertemu kami di senayan, APA PERNAH MASYARAKAT PAPUA mengusik mereka, walaupun KAMI KALAH? Terakhir bagi PSSI, agar tidak melihat THE JAK hanya karena mereka banyak lantas selalu di prioritaskan agar stadion terlihat ramai. Saya pun sangat menyayangkan sistem kompetisi yang terlalu berputar2. Arti JUARA GRUP/WILAYAH jadi tidak berguna, karena harus mengikuti babak 8 besar lagi. Terakhir sebagai tanah dimana banyak datangnya pemain2 berbakat seperti boas, ortisan, ellie eboi, alex pulalo, christian warobay, erol iba, immanuel wanggai, ian luis kabes, pieter rumaropen, eduard ivak dalam, dll. KAMI SANGAT MENGHARAPKAN KEPENGURUSAN YANG JELAS SERTA ATURAN YANG TEGAS AGAR KOMPETISI YANG AKAN DATANG BISA LEBIH BAIK LAGI. KARENA SAYA PERCAYA, KITA PUNYA BANYAK TALENTA YANG PERLU DIBINA LEWAT SISTEM KOMPETISI YANG JELAS ARAH DAN ATURANNYA, YANG BESOK2 BISA MEMBAWA BANGSA INI BERBICARA LEWAT SEPAK BOLA...!!!


BRAVO



a.n THE COMMENTS
perwakilan persipura mania
jakarta!!!

In Memoriam 2008 RIP Fathul Mulyadin

6 Februari 2008



Dia adalah salah satu anggota yang akan di kenang oleh seluruh Jakmania dimanapun berada, maupun pecinta persija dan masyarakat karena dia korban penganiayaan oknum pendukung tim mutiara hitam yaitu Persipura Mania pada laga semifinal liga djarum pada tanggal 6 februari 2008 lalu. Almarhum Fathul Mulyadin adalah anggotya Jakmania korwil Ragunan yang sangat loyal terhadap Persija.
Almarhum lahir di Jakarta, 10 januari 1981 tercatat sebagai lulusan Universitas Pembangunan Nasional (UPN ‘Veteran’) Jakarta jurusan Teknik Informatika dan menjadi pegawai honnorer di pemda Walikota Jakarta Selatan bagian IT. Almarhum tewas saat akan menyaksikan tim kebangganya bertanding antara Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC di gelora Bung Karno senayan. Saat menonton Fathul memakai kaos persija di dadaku dan naik mobil kopaja P-19, sialnya pada waktu mau mobil hendak berhenti di pintu satu senayan mobil tadi di hadang oleh fans Peripura Mania dan semua di dalam mobil di aniaya hingga tewasnya Fathul.
Pada saat Fathul hendak menonton, Fathul berpamitan kepada semua orang maupun teman-temanya di kantor dia selalu bilang “Persija Sampai Mati” Kata-kata itulah yang selalu di lontarkan almarhum bila bertemu rekan-rekanya. Jakmania kehilangan kawan, sahabat yang amat disegani dalam mendukung persija maupun saat dia bergaul atau berteman. Pengurus mengecam tindakan kekersan yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia dan paea pihak yang beranggung jawab haruss mengungkap hal ini PSSI, Menpora dan polda metro jaya.
Dalam sepekan kami berkabung mengenang Fathul, dan dari kejadian ini banyak simpatisan Jakmania menjadi korban, tetapi baru kali ini Anggota yang meninggal, Semoga Fathul yang terakhir dan tidak ada lagi yang lain.

Info: https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=332546156783402&id=174145095956843